Selama PPKM, Penjualan Victoria Care Melalui E-commerce Melonjak 327 Persen
IDXChannel – Selama penerapan kebijakan PPKM Berlevel, penjualan PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) melalui e-commerce mengalami peningkatan 327 persen di semester I-2021.
Dalam laporan keuangan, terjadi penurunan beban pokok penjualan 2,59 persen dari Rp272,4 miliar di semester 1 2020, menjadi Rp265,5 miliar di semester 1 tahun 2021.
Penjualan netto mengalami penurunan sebesar 2,43 persen dari Rp533,8 miliar semester 1 tahun 2020, menjadi Rp521,1 miliar di semester 1-2021.
“Dan laba kotor perseroan turun sebasar 2,28 persen dari Rp261,4 miliar semester 1 2020, menjadi Rp255,6 miliar semester 1 2021,” kata CEO PT Victoria Care Indonesia Tbk, Hartono Salim di Jakarta, Rabu (18/8/2021).
Untuk mencapainya target laba, Perseroan akan tetap menggenjot penjualan produk antiseptik di saat PPKM. Hal ini juga didorong kasus positif Covid-19 yang masih tinggi di Indonesia.
“Ke depannya, dalam waktu dekat perusahaan akan meluncurkan banyak produk baru, seperti Miranda hair color dengan warna-warna baru, Nuface yang akan meluncurkan produk perawatan wajah untuk melengkapi produknya di pasaran, serta CBD Professional yang akan meluncurkan produk perawatan rambut untuk melengkapi rangkaian yang sudah ada,” katanya.
Meski Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat berdampak pada distribusi VICI, perusahaan tetap mampu menerapkan strategi usaha berkesinambungan secara konsisten. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan penjualan produk-produk kesehatan dan ragam pencapaian positif lainnya.
Peningkatan tersebut membuktikan bahwa berkat inovasi produk dan strategi yang tepat membuat perusahaan mampu menyediakan produk-produk yang tetap mudah untuk digunakan secara mandiri di rumah, beberapa di antaranya adalah Nuface Eye Brows, Nuface Nu Matte Lip Cream, dan lainnya.
Pada semester 1 ini, produk perawatan tubuh Herborist masih belum bisa mencapai angka revenue yang ditetapkan. Selain itu, penjualan ekspor Perseroan juga mengalami minus pertumbuhan sebesar -83 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya akibat pandemi Covid-19 yang masih belum menunjukkan tren penurunan kasus yang signifikan di negara-negara tujuan ekspor Perseroan.
Billy menambahkan, pembatasan kegiatan yang diberlakukan juga membuat akselerasi pembelanjaan masyarakat yang lebih memilih untuk belanja secara daring.
“Hal tersebut tentunya dibuktikan dengan peningkatan penjualan di platform dagang elektronik (e-commerce) sebanyak 327 persen pada semester pertama 2021 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya,” tandasnya. (RAMA)