Kisah Billy Hartono Salim, Bos Miranda hingga Herborist yang Bangkit di Tengah Krisis

Bisnis.com, JAKARTA – Ungkapan a blessing in disguise nampaknya benar-benar terjadi pada diri Billy Hartono Salim.

Pasalnya, sosok yang kini menjadi Direktur Utama PT Victoria Care Indonesia (VICI) yang membawahi beberapa merek ternama seperti Miranda, Herborist, Nuface dan Victoria itu, mampu mengubah bencana menjadi berkah.

Di tengah kerusuhan Mei 1998, banyak toko-toko ritel pelanggannya dibakar massa perusuh. 

Kala itu dirinya sedang menjadi agen dan distributor dan harus menelan kenyataan pahit, ketika piutang dagang kepada peritel tak tertagih.

Namun, di tengah keadaan yang tidak menguntungkan tersebut, Billy tetap berkomitmen kepada produsen untuk membayar semua produk yang telah didistribusikannya, dan meminta waktu untuk melunasinya.

Di tengah kondisi sulit, diapun nekad memutuskan menjual habis hartanya untuk melunasi utang pada produsen.

Sampai akhirnya, tercetuslah ide untuk mengembangkan produk buatan sendiri.

Dari situlah bisnis produk kecantikan dan kesehatan PT Victoria Care Indonesia Tbk. (VICI) bermula hingga akhirnya menuai keberhasilan seperti saat ini.

Perjalanan Karier Billy Hartono Salim

“Saya itu asli Semarang, dan merantau ke Jakarta kuliah di Universitas Jayabaya dengan jurusan akuntansi dan lulus pada 1983,” ujarnya dikutip dari Momentum Talks, Kamis (08/6/2023).

Sebelum menyelesaikan kuliah, dia telah bekerja sebagai auditor di salah Kantor Akuntan Publik.

Tak lama, Billy kemudian berlabuh di perusahaan asal Amerika Serikat, Petro Win- NL Sperry Sun, dengan posisi finance & accounting manager.

“Sebenarnya saya itu enggak suka akuntansi, jadi bisa dibilang sedikit nakal ya, rebel gitu di sana. Namanya juga jurusan pilihan orang tua. Saya itu suka bisnis,” kenangnya.

Dia pun menyadari timbul jiwa berbisnisnya, saat harus mengantarkan temannya ke pasar untuk membeli sejumlah barang.

“Dari sana, saya kenal dengan beberapa principal. Bisnis teman saya ini kan distribusi barang kosmetik. Nah, dari sana saya makin yakin kalau saya bisa memanfaatkan peluang ini,” ungkap Billy yang kini menjadi Direktur Utama PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI).

Punya Ambisi Berbisnis Sejak Muda

Akhirnya, dia memberanikan diri mundur dari perusahaan asing tersebut dan memutuskan berwirausaha.

Berbekal modal yang dia kumpulkan hingga tahun 1989, Billy mulai mengadu nasib ke Jakarta.

“Kalau teman saya yang berjualan itu based-nya di Semarang. Maka, saya pun datang ke Jakarta untuk berdagang kosmetik. Saya melihat peluang di sana. saya kan dari keluarga yang punya ekonomi terbatas, jadi pilih yang low risk aja,” kata pria itu.

Menurutnya, pada 1989 pasar masih sangat tradisional, mereka tidak memilih suplai ke supermarket, karena proses administrasinya yang memang rumit.

“Kebetulan karena latar belakang administrasi, yang saya sasar adalah modern trade. Saya mengorder sendiri, mengirim sendiri ke supermarket Gellael, ke Group Hero hingga Golden Truly,” katanya.

Tanpa sadar, konsepnya itu meletakkan dasar-dasar trading term di ritel modern Indonesia. Baginya, kompetitor yang sedikit menjadi peluang dirinya untuk meraih cuan maksimal.

Singkat cerita, setelah beberapa lama menjadi supplier.  Pada akhirnya, tahun 1998, Billy pun memberanikan diri mulai memproduksi barang sendiri dengan brand pertama, Sumber Ayu di perusahaan Karya Asri Perdana Mandiri.

“Jadi, kita buat ini bertepatan dengan krismon, wah itu challenging sekali ya,”

Akan tetapi, dirinya tak menyangka, bisnis yang dia rintis sebagai usaha kecil-kecilan pun berkembang pesat. Dari sana, dengan permintaan yang mulai tak terbendung, dia menyadari pentingnya memiliki fasilitas untuk memproduksi produk mereka.

“Maka dari itu, pada 2010 saya mengambil alih PT Victoria Care Indonesia, sebuah perusahaan Kosmetik dan Perlengkapan Mandi yang telah didirikan sejak tahun 2007 untuk mendukung bisnis kami yang berkembang dan semakin berkembang sejak saat itu,” jelasnya.

Langkah strategis ini benar-benar menjadi titik balik dalam perjalanan bisnis di tahun-tahun berikutnya hingga saat ini. Bahkan, perusahaannya telah menggelar Initial Public Offering (IPO) dan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 17 Desember 2020.

VICI Sebagai perusahaan kosmetik dan perlengkapan mandi yang berdomisili di Jakarta dan memiliki pabrik yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah ini telah memulai kegiatannya secara komersial pada 2007 dengan produk awal Victoria Body Scent dan Miranda Hair Color.

Selain pasar domestik, VICI juga memiliki Divisi Internasional yang mencakup bisnis di pasar global.

Saat ini VICI telah mengekspor sebagian besar produknya ke negara-negara Asia, seperti Jepang, China, Korea, Malaysia, Brunei Darussalam dan Hong Kong.

Bahkan produk yang diklaim merupakan warisan leluhur ‘Herborist’ ini berhasil meraih TikTok Shop Summit 2022 Awards untuk kategori FMCG beberapa waktu lalu (22/11/2022). 

Penghargaan dari TikTok Shop Summit 2022 Awards untuk Herborist ini menambah panjang jumlah penghargaan yang sudah diterima oleh PT Victoria Care Indonesia Tbk.

Beberapa di antaranya adalah Top Official Store Award 2021, Top Brand Award, Brand Choice Award, hingga memecahkan rekor MURI kategori event mewarnai rambut secara daring dengan peserta terbanyak di Indonesia.

Sumber: https://entrepreneur.bisnis.com/read/20230608/265/1663426/kisah-billy-hartono-salim-bos-miranda-hingga-herborist-yang-bangkit-di-tengah-krisis