Victoria Care (VICI) Incar Pendapatan Dua Digit pada 2023

JAKARTA, investor.id – PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) menargetkan pendapatan hingga dua digit pada 2023. Untuk itu, perseroan siap menambah variasi produk dan ekspansi gerai.

Direktur Utama Victoria Care Indonesia (VICI) Billy Hartono Salim mengatakan, perseroan sudah mempersiapkan dan akan terus meluncurkan berbagai inovasi dan beragam produk terbaru di beberapa kategori yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Selain itu, perseroan juga memiliki rencana untuk membuka gerai-gerai baru.

“Namun, kami masih memantau dan mempelajari pasar untuk menentukan jumlah dan lokasi yang tepat. Prinsip kehati-hatian tetap kami gunakan, tetapi kami juga tetap optimistis bahwa peluangnya masih bagus,” jelasnya kepada Investor Daily, Senin (2/01/23).

Untuk pemasaran produk, perseroan menjalin komunikasi dengan negara-negara tujuan ekspor untuk memaksimalkan sektor ekspor. Lebih lanjut, perseroan juga akan memaksimalkan strategi penjualan dan marketing, baik offline atau online. “Lewat akun Oemah Herborist yang ada di berbagai platform e-commerce di Indonesia, serta gencar bermain di platform media sosial,” ujarnya.

Meskipun demikian, perseroan memproyeksikan mengalami penurunan pendapatan dan laba untuk laporan keuangan periode 2022. Billy mengungkapkan, proyeksi sejalan dengan perubahan dari pandemi menjadi endemi, terjadi perubahan gaya hidup masyarakat di mana permintaan produk-produk kebersihan dan antiseptik menurun, tidak seperti tahun sebelumnya.

Penurunan pendapatan sudah tercermin dari performa perseroan sampai dengan 30 September 2022, secara YoY pendapatan perseroan turun sekitar 12,6%. Billy melanjutkan, secara keseluruhan performa perseroan di luar produk antiseptik terbilang cukup baik. Sebab, penjualan produk-produk non-antiseptik sampai 30 September 2022 justru tumbuh hingga 10% dibandingkan tahun sebelumnya.

Ada beberapa faktor penopang, di antaranya adalah langkah perseroan untuk agresif bermain di platform penjualan online serta peluncuran produk baru yang tepat, salah satunya adalah kehadiran produk Herborist Juice for Skin yang viral di platform digital, bahkan menjadi produk terlaris di salah satu e-commerce selama beberapa bulan berturut-turut.

Untuk itu, perseroan menilai bahwa bisnis di tahun depan, khususnya bisnis antiseptik, tidak begitu menjadi prioritas bagi para masyarakat karena adanya perubahan dari pandemi menjadi endemi. Meski begitu, permintaan ini tetap ada namun tidak sebesar tahun-tahun sebelumnya.

Namun begitu, Billy melanjutkan, karena transisi pandemi menjadi endemi inilah masyarakat mulai kembali menjalankan aktivitasnya di luar ruangan (outdoor) sehingga membuat masyarakat memiliki kesadaran yang tinggi untuk lebih merawat kulit dan tubuhnya. “Hal ini tentu menjadikan bisnis skincare sebagai salah satu tren bisnis yang berkembang dengan sangat baik. Perseroan memandang bahwa bisnis ini masih memiliki peluang yang bagus,” kata dia.

Pandemi juga membuat masyarakat melakukan perubahan gaya hidup yang akhirnya mempengaruhi produk yang dicari masyarakat dari offline menjadi online. Beberapa tahun belakangan, bisnis online bertumbuh dengan pesat, ditambah dengan banyaknya fitur-fitur di berbagai platform media sosial atau e-commerce untuk mempermudah orang-orang berjualan.

Hal ini tentu akan mengubah strategi Perseroan dalam memasarkan produk-produknya. “Terkait hal tersebut, perseroan sudah menyiapkan dan memperkuat tim digital marketing agar Perseroan bisa lebih kreatif dan unik dalam penyajian konten dan campaign digital hingga tepat sasaran,” ungkapnya.

Namun sayangnya, saat ditanya soal belanja modal yang disiapkan untuk tahun ini, Billy mengatakan perseroan sedang memfinalisasi bujet untuk 2023 termasuk rencana capex. “Oleh karena itu, saat ini kami belum bisa sampaikan angka rencana capex tersebut,” pungkasnya.

Source: https://investor.id/market-and-corporate/318079/victoria-care-vici-incar-pendapatan-dua-digit-pada-2023